Melodrama Api (day 28 #30Dwc)

Menurut wikipedia, "Api merupakan unsur elemen yang panas dan mudah membakar bila tersentuh benda lain". Ciri-ciri api adalah warnanya yang merah, panas, halus. Dan karakternya tidak mau bersahabat dengan benda lain, juga sensitif dengan benda disekelilingnya seperti bahan-bahan yang mudah terbakar dan api pun mampu melahap puluhan rumah.

Zaman dulu orang mengira atau menganggap api itu adalah unsur (elemen). Hampir di setiap kebudayaan pandangannya seperti itu. Elemen dasar adalah air, api, tanah, dan udara. Aristoteles juga menganut paham ini. Ia mendefinisikan unsur sebagai "suatu bentuk ke mana bentuk-bentuk lain akan menjadi, dan ia tidak lagi bisa menjadi bentuk lain".

Api di gunakan sebagai penerangan jalan atau rumah dizaman dahulu. Entah melalui kompor, sulung dll. Api bermanfaat pula untuk menghangatkan tubuh, terlebih dikawasan dingin

Api juga memberikan arti sesuatu yang berkuasa, rasa emosi, egois, serta apatis. Ketika seseorang sedang marah maka dihatinya sedang menyala api, amarah, dendam, baik dendam abadi maupun dendam sekejap.

Di dalam hukum islam, seorang hakim tidak boleh menghukumi perkara ketika dirinya sedang marah dan emosi, karena fikiran seseorang menjadi tidak stabil ketika ia dalam kondisi marah, tidak akan berfikir jernih, dan akan memutuskan hukum yang tidak akurat. Maka dalam mencari pemimpin mengapa diprioritaskan orang islam?, karena islam mengajarkan bagaimana cara memutuskan suatu hukum atau undang-undang yang baik dan benar, dan islampun dapat mengendalikan seseorang dari hal-hal yang dilarang baik dari agama maupun negara.

Definisi moderen tentang unsur baru berkembang pada abad XVII, di antaranya melalui gagasan Robert Boyle, yang menggambarkan segala sesuatu terdiri dari satuan terkecil yang tidak bisa lagi terbagi.
Gagasan ini adalah salah satu gagasan awal tentang atom, yang menjadi basis bagi pemahaman moderen tentang unsur.

Lalu, apa itu api? Api bisa kita bagi menjadi 2, yaitu peristiwa (pembakaran) dan keadaan (pijar). Pembakaran adalah reaksi oksidasi yang berlangsung dalam kecepatan tinggi. Tapi apa itu oksidasi?
Oksidasi adalah peristiwa lepasnya elektron dari suatu unsur, molekul atau ion. Namun dalam pengertian lain, oksidasi sering diasosiasikan sebagai peristiwa reaksi kimia suatu molekul/senyawa dengan oksigen, membentuk senyawa oksida.

Untuk memadamkan api, salah satunya harus dihilangkan. Misalnya, dengan menutup aliran oksigen ke peristiwa pembakaran. Contoh sederhananya adalah menutup lilin yang terbakar dengan gelas, yang membuat api akan mati secara perlahan.

Lalu, apa itu lidah api?

Lidah api adalah cahaya yang dilepaskan oleh reaksi pembakaran tadi. Ingat, reaksi tadi melepaskan energi, berupa energi panas. Sesuatu yang bertemperatur tinggi akan berpijar. Berpijar artinya memancarkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu, dalam hal ini dalam wilayah panjang gelombang cahaya tampak.

Bola lampu pijar yang populer di zaman dulu adalah contoh sederhana. Kawat halus dalam lampu menjadi panas saat listrik mengalir di dalam kawat halus yang adalah sebuah hambatan. Panas menaikkan suhu kawat, lalu kawat berpijar.

Intinya, api bukanlah zat. Baik pembakaran maupun pijar api bukanlah zat, melainkan peristiwa atau keadaan. Jadi secara ilmiah tidak mungkin membuat sesuatu dari keadaan atau peristiwa.

Api bukanlah tergolong pada zat. Api, atau lebih tepatnya panas adalah Energi. Panas adalah pancaran radiasi berupa kuanta yang berupa paket energi (kuantum) yang dihasilkan oleh zat atau materi.

Comments

Popular Posts